Rabu, 03 Februari 2010

Olah Raga Otak Cegah Hilang Ingatan

TIDAK hanya tubuh yang perlu olahraga agar tetap fit. Tapi, otak juga sama. Agar daya ingat tetap tajam, otak harus terus dilatih sepanjang hidup. Berdasarkan hasil studi terbaru, melakukan aktivitas yang melibatkan otak
seperti membaca atau bahkan merajut bisa mencegah hilang ingatan.

Studi menemukan, membaca majalah, menjahit bed cover, serta aktivitas sosial di usia pertengahan bisa menurunkan risiko mengalami hilang ingatan di usia 70 atau 80-an hingga lebih dari 1/3-nya."Dan, walaupun usia Anda sudah mencapai 70 atau 80, tidak ada kata terlambat untuk melatih otak," ujar Peneliti Yonas Geda, MD, seorang neuropsychiatrist dari Mayo Clinic di Rochester, Minn, seperti yang dikutip situs webmd.


Di usia lanjut, terang Geda, aktivitas seperti bermain games, membuat kerajinan, akan menurunkan kemungkinan mengalami hilang ingatan hingga 1/3-nya. Aktivitas yang melibatkan komputer, lanjut Geda, bahkan lebih protektif pada orang yang berusia 70-an atau 80-an, aktivitas ini menurunkan risiko hilang ingatan hingga 1/2-nya.

Akan tetapi, studi yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American Academy of Neurology ini memaparkan, menonton TV lebih dari 7 jam sehari, akan meningkatkan kemungkinan hilang ingatan.

Menantang otak

"Aktivitas yang menantang otak akan memberikan saraf elektrik baru pada otak," terang Greg Jicha, MD,seorang ahli neurologi dari University of Kentucky di Lexington. Percobaan laboratorium, terang Jicha, menunjukkan bahwa sel-sel otak yang diletakkan bersama dalam piring petri akan membentuk ikatan dan bertahan hidup. Tapi, jika diletakkan hanya satu sel, sel tersebut akan mati.

Aktivitas seperti membaca, bermain game, serta aktivitas lainnya bisa menstimulus sel-sel otak untuk saling berkaitan dan tumbuh dengan baik. Menurut Jicha, aktivitas-aktivitas baru juga akan sangat menguntungkan."Jangan hanya melakukan hal-hal yang sudah biasa dilakukan."

Dalam studi tersebut peneliti melibatkan 197 orang yang mengalami gangguan kognitif ringan atau terdiagnosa mengalami hilang ingatan dan 1.124 orang yang tidak mengalami masalah gangguan ingatan. Partisipan di dua kelompok ini mempunyai rentang usia yang sama antara 70 dan 89 tahun.

Semua partisipan dimintai keterangan mengenai aktivitas sehari-hari mereka di tahun sebelumnya dan di usia pertengahan, saat mereka berusia antara 50-65 tahun.

Keterbatasan studi ini, terang Jicha, adalah ketergantungan pada memori pasien. Menurut dia, studi selanjutnya sebaiknya melibatkan anggota keluarga dan teman-teman partisipan. Hal ini untuk memeriksa ulang ingatan partisipan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar