Selasa, 02 November 2010

ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA

لقبولِبذالكليصلُحَخلقٍأومعتقدٍسوءِوحسدٍوغلٍوغشٍآلِّمِنالقلبِتطهيرُالعلمِحفظِهو.

“Membersihkan hati dari kedengkian, dendam dan hasad serta jeleknya keyakinan atau akhlak agar dengan itu dapat menerima ilmu dan menghafalnya dengan baik.”

السّنّةِإحياءَوبهالعملَوتعالىاللهِوجهَبهيقصدَبأنالعلمِطلبِفيالنّيّةِحسنُباطنِهتحلِيَةَوقلبِهتنويرَو.

“Memiliki niat yang baik dalam tholabul ilmi dengan bertujuan meraih keridhoan Alloh Ta’ala dan mengamalkanya serta menghidupkan sunnah, menerangi hatinya dan mengisi batinnya.”

الشّبابِوقتِفيالعلمِتحصيلِإلىالمبادرةُ,التَّأمِيلِوالتّسويفِبخدعِلايغترو,سآلَّفإنّعِوَضَلاولهابَدَلَلاعمرِهمِنتُمضِياعةٍ.

“Bersegera untuk mencapai ilmu di waktu muda, jangan terpengaruh dengan tipuan orang-orang yang mengulur-ngulur (waktunya) karena setiap waktu yang telah lewat dari umur tidak ada penggantinya.”

خَلِقًاآانإنومثلهتيسّربمااللِّباسِمِنوتيسّربماالوقتِمِنيقنعَأن,فبالصّبرِالعلمِسعةَينالُالعيشِضيقِعلى.

“Merasa cukup dengan makanan yang didapat dan pakaian yang dimiliki meski telah usang.

Kesabaran atas kesulitan hidup akan meraih keluasaan ilmu.”

نهارِهوليلِهأوقاتِيقسّمَأن,لهقيمةَلاالعُمرِبقيةَفإنّعُمرِهمِنبقيمايغتنمو.وللمطالعةِوالنّهارِوسطُللكتابةِوالأبكارُللبحثِوالأسحارُللحفظِالأوقاتِأجوَدُواللّيلُالمذاآرةِ.

“Membagi waktu malamnya dan siangnya, serta memanfaatkan sisa umurnya, sebab umur yang tersisa itu tiada taranya.

Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur (menjelang subuh), dan untuk mempelajari sesuatu adalah pagi-pagi, adapun untuk menulis adalah pertengahan siang sedang untuk menela’ah dan mengulang pelajaraan adalah malam hari.”

الفينومِهفييزيدلاذِهنِهوبدنِهفيضررٌيلحقهمالمنومِهمِنيقلّلَأنويومِساعاتٍثمانِعناللّيلةِ.

“Mengurangi waktu tidur selama tidak membahayakan badan dan pikirannya, (hendaknya) waktu tidur tidak lebih dari delapan jam sehari dan semalam.”

الملالِعدمِوالفهمِوبالعلمِالإشتغالِعلىالعينةِالأسبابِأعظمِمن,القدرِأآلُوللنّومِجالبةٌآثرتِهوالشُّربِلكثرةِجالبةٌالأآلِآثرةَلأنّالحلالِمِناليَسِيرِالبَلادَةِ.

“Diantara sebab terbesar yang dapat membantu agar (selalu) sibuk dengan ilmu dan tidak bosan ialah makan dengan kadar yang ringan dari yang halal, karena banyak makan dapat mendorong untuk banyak minum kemudian menyebabkan banyak tidur dan kebodohan.”

طعامِهفيالحلالَيتحرّىوشأنِهجميعِفيبالورعِنفسَهيأخدَأنوشرابِهومَسكَنِهولباسِه.

“Menumbuhkan sikap waro’ dalam segenap urusannya dan berusaha agar makanannya, minumannya, pakaiannya dan tempatnya (senantiasa) halal.”

مِنهيَستَفِيدُأويُفِيدُهمَنإلايُخالِطَلاأنالعلمِلطالبِيَنبَغِي.

“Seorang tholabul ilmi sepatutnya tidak bergaul kecuali dengan orang yang dapat memberinya faedah atau dapat mengambil faedah darinya.”

الضَّحكِوبالسُّخفِالمجالسِفيالتَّبَذُّلَوالعَبَثَواللَّعِبَيجتنبَأن.أنبأسلاوبتَنَزُّبصرَهوقلبَهونفسَهيريحَالمُتَنَزِّهاتِفيهٍ,رياضَةِوالمشيِبمعاناةِلابأسوبهالبدنِ.

“Menjauhi perkara yang sia-sia dan main-main serta majlis-majlis yang dipenuhi dengan tertawa dan hal yang tiada guna. Tidak mengapa untuk menghibur jiwa, hati dan pandangannya dengan bertamasya ke suatu tempat, tidak mengapa pula menyegarkan kaki dan berolah raga badan.” dipenuhi dengan tertawa dan hal yang tiada guna. Tidak mengapa untuk menghibur jiwa, hati dan pandangannya dengan bertamasya ke suatu tempat, tidak mengapa pula menyegarkan kaki dan berolah raga badan.”

)}العلمِطلبِفِيالسّلفِهديِمِن,بصفحة{(55–47)}العلمِطلبِفِيالسّلفِهديِمِن,بصفحة{(55–47